Papua Masih Rentan Dengan Gerakan
Separatisme

Latihan Pratugas Yonif
410/Alugoro ini dimulai pada tanggal
10-21 Februari 2017 di Jiken Komplek, pra tugas merupakan tahapan
kegiatan yang harus dilaksanakan setiap satuan yang akan melaksanakan tugas
operasi, tujuannya adalah untuk membekali satuan agar memiliki kemampuan taktik
dan tehnik bertempur, taktik dan tehnik intelijen terbatas dan kemampuan
Pembinaan teritorial serta mampu memberikan pelayanan dukungan administrasi
sesuai tuntutan tugas yang akan dihadapi. Dengan berakhirnya latihan ini,
diharapkan pengetahuan dan kemampuan tehnik dan taktik semakin bertambah,
sehingga benar-benar siap untuk melaksanakan tugas Pengamanan perbatasan ke
daerah Papua.
Kondisi wilayah Papua,
sampai dengan saat ini masih rentan terhadap gangguan keamanan. Sebagian kecil
kelompok yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia,
masih sering menunjukkan eksistensinya berupa aksi kekerasan dan perlawanan
bersenjata, sasaran mereka adalah aparat keamanan baik anggota TNI maupun
Polri, mereka tidak segan-segan untuk menyerang dan membunuh anggota yang
lengah.
Hal ini tidak saja terjadi di daerah basis perlawanan mereka atau di daerah perbatasan, tetapi dapat terjadi di daerah perkotaan yang cukup ramai penduduknya. Sudah cukup banyak korban akibat kelalaian dan menganggap remeh situasi, sehingga korban terus bertambah. Selain itu, kondisi tersebut sering dipolitisir dan di manfaatkan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk menekan pemerintah dalam mencapai tujuan mereka, sehingga membuat situasi semakin kurang kondusif.
"Oleh karena itu, sebagai prajurit harus mempunyai kewaspadaan yang tinggi, tumbuhkan naluri intelijen pada diri masing-masing, sehingga dapat membaca situasi, responsif dan tanggap terhadap kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. setiap kegiatan rencanakan dengan baik dan utamakan faktor keamanan sehingga tidak terjadi korban yang tidak kita inginkan. (Penrem 073/Mkt)
Hal ini tidak saja terjadi di daerah basis perlawanan mereka atau di daerah perbatasan, tetapi dapat terjadi di daerah perkotaan yang cukup ramai penduduknya. Sudah cukup banyak korban akibat kelalaian dan menganggap remeh situasi, sehingga korban terus bertambah. Selain itu, kondisi tersebut sering dipolitisir dan di manfaatkan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk menekan pemerintah dalam mencapai tujuan mereka, sehingga membuat situasi semakin kurang kondusif.
"Oleh karena itu, sebagai prajurit harus mempunyai kewaspadaan yang tinggi, tumbuhkan naluri intelijen pada diri masing-masing, sehingga dapat membaca situasi, responsif dan tanggap terhadap kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. setiap kegiatan rencanakan dengan baik dan utamakan faktor keamanan sehingga tidak terjadi korban yang tidak kita inginkan. (Penrem 073/Mkt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar