Mentan Berdialog Dengan Para Petani dan Gapoktan
Jepara

Pada
kesempatan tersebut Mentan juga melaksanakan dialog dan diskusi langsung dengan
para petani, Gapoktan dan pelaku pertanin lainnya untuk mencari solusi yang
tepat dalam meningkatan produksi pertanian, khususnya tananamn padi. Pada
kunjungan tersebut Mentan menyampaikan bahwa keberadaan produksi sejak bulan
Januari 2016, ditiap harinya terdapat panen padi. “Sejak bulan Januari 2016,
setiap hari ada panen padi, sehingga hasil produksinya telah mencapai 500 ribu
ton gabah
Mentan
mengharapkan produksi padi kita cukup sehingga kebutuhan beras di tanah air ini
tidak sampai harus mengimpor beras dari negara lain. Pihak Kementan telah
melakukan berbagai upaya agar produksi terus berjalan ditengah El-Nino yang
menerjang agar tidak terlalu berdampak pada hasil. Salah satu terobosannya
adalah dengan menyalurkan puluhan ribu bantuan alat dan mesin pertanian
(Alsintan) kepada para petani didukung pembangunan embung pada tiap daerah yang
membutuhkan.
Di
sela-sela panen raya, Mentan menanyakan langsung kesiapan penyuluh untuk
meningkatan produksi dan menyerap gabah dari petani dengan kisaran 1000 sampai
dengan 5000 ton. Tidak hanya penyuluh petani saja, Kementerian Pertanian juga bekerja
sama dengan Dinas Pertanian dan Dandim di tiap Kabupaten dalam mengawal
penyerapan gabah tersebut. Karena dengan serap gabah langsung ke petani,
diharapkan dapat meminimalkan rantai pasok pangan sehingga disparitas harga
dapat ditekan.
Mentan
juga menghimbau agar para petani setempat menjual gabahnya kepada Bulog sebagai
garda terdepan untuk stabilitator harga pangan pokok. Sehingga rakyat tidak
perlu resah pada kenaikan harga beras karena kemitraan petani dan Bulog. Hal
ini juga untuk mengatasi ketidakstabilan harga gabah selama panen raya. Dalam
hal ini, Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Bulog siap menyerap gabah
dari petani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar