Salatiga–Seiring dengan pesatnya perkembangan kemajuan teknologi di era globalisasi saat ini, memunculkan berbagai persoalan dan permasalahan yang sangat krusial, salah satunya adalah berkembangnya paham radikalisme. Adapun sasaran yang dituju bukan hanya masyarakat biasa saja tetapi aparat pemerintah TNI-Polri pun tetap mewaspadai kondisi tersebut, dimana jangkauannya mampu menembus lintas-lintas teritorial. Senin (05/10/2020).
Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tetap berpedoman pada protokol kesehatan Covid-19 dari pemerintah, demi untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Guna mencegah dan mengantisipasi hal tersebut, Korem 073/Makutarama menggelar “Pembekalan Kontra Radikalisme TA. 2020”, bertempat di Aula Tlogo Resort Tuntang Kabupaten Semarang Jawa Tengah.
Kegiatan pembekalan tersebut dibuka oleh Danrem 073/Makutarama Kolonel Inf Ari Yulianto, S.I.P dalam hal diwakili oleh Kasrem Letkol Czi Hendro Edi Busono dan diikuti lebih kurang 150 personel TNI Korem 073/Makutarama.
Dalam sambutan Danrem 073/Makutarama, disampaikan bahwa radikalisme merupakan persoalan serius dan menjadi ancaman yang potensial bagi kondusifitas dan stabilitas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Berkenaan hal itu, kegiatan pembekalan kontra radikal ini merupakan upaya penanaman nilai-nilai nasionalisme serta nilai-nilai non kekerasan melalui pembekalan, ceramah dan tanya jawab, diharapkan dengan pembekalan ini dapat terwujud pemahaman tentang bahaya penyebaran radikalisme bagi personel TNI-AD dan keluarganya.
Pemerintah terus berupaya untuk mengurangi paham radikal ditengah berkembangnya paham-paham lain. Sejalan dengan itu, ditubuh TNI khususnya TNI-AD juga berupaya agar personel tidak terpapar paham radikal, sehingga perlu diambil langkah-langkah pencegahan dimulai dari proses rekrutmen prajurit. Oleh karena itu, pengetahuan tentang bahaya paham radikal mutlak dibutuhkan sehingga dapat menjadi pedoman bagi diri sendiri maupun keluarga.
Untuk menyikapi kondisi tersebut, sangat diperlukan kerja sama antara masyarakat dan aparat untuk membendung pengaruh radikal yang dapat berujung pada tindakan anarkis serta aksi-aksi terorisme, maka kita sebagai prajurit selaku pembina kewilayahan, harus mampu berkoordinasi serta bekerja sama dengan semua komponen masyarakat dalam upaya kontra radikalisasi dan deradikalisasi.
“Melalui pembekalan ini diharapkan dapat memutus mata rantai dari sel-sel jaringan radikalisme yang dapat mebahayakan keutuhan bangsa Indonesia,” ujarnya.
Tampil sebagai pemateri dalam kegiatan pembekalan tersebut, Kolonel Inf Lukmansyah, M.TR (Han) Pamen Ahli Bid Ekonomi Pusintelad, Kolonel Kav Khusnul Khuluq, S.IP.,M.A.P Sesbintalad.
Turut hadir dalam kegiatan pembekalan tersebut, Kasrem 073/Makutarama Letkol Czi Hendro Edi Busono, Pasi Intel Kapten Chb M. Kanafi, S.Psi, Perwira, Bintara dan tamtama Korem 073/Makutarama.(Penrem 073/Makutarama).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar