Kesehatan Mahal Harganya
DEMAK - Tak
kurang dari 116 personel Komando Distrik Militer (Kodim) 0716 Demak, menjalani
tes darah untuk memastikan bahwa yang bersangkutan tidak terjangkit HIV/AIDS.
Kasdim 0716/Demak Mayor Arm Dede Sudrajat mewakili Dandim Demak, menyebut tes
itu sebagai sebagai salah satu upaya, untuk mencegah agar jajarannya tidak
sampai terjangkit virus mematikan tersebut. Kepada setiap anggotanya, Dede
menegaskan bahwa kesehatan diri menjadi modal utama bagi prajurit TNI, karena
tanpa modal sehat baik jasmani maupun rohani, mustahil bagi mereka menjalankan
misi mengamankan Negara. “Saya mengingatkan kepada setiap anggota, bahwa
sejarah membuktikan betapa pasukan Amerika yang dikenal sangat kuat, terpaksa
menyerah di perang Vietnam, salah satunya adalah karena Vietnam Rose,”
jelasnya.
Vietnam
Rose, dijelaskan Kasdim merupakan penyakit kelamin yang sangat mematikan, dan
pada masanya, sengaja disebarkan untuk melemahkan pasukan Amerika, melalui para
wanita penjaja cinta. Hal itu menurut Kasdim sama seperti halnya HIV/AIDS, yang
sebagian besar penyebarannya melalui kontak seksual. Kasdim berharap agar
setiap anggotanya menjaga diri dengan benteng keimanan dan ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, agar tidak sampai mengalami nasib yang sama. “Adanya tes
ini juga demi menggugah kesadaran prajurit, karena mereka juga memiliki potensi
untuk terjangkit HIV/AIDS,” tandas Kasdim.
Tes
VCT itu, menurut Dede, dilakukan untuk melacak anggotanya yang dimungkinkan
tertular virus HIV. Dia berharap, jika prajurit TNI bersih dari virus mematikan
itu, maka akan menjadi motor dalam mencegah penularan HIV di masyarakat.”Sejauh
ini dari Kodim Demak tidak ada yang mengidap HIV. Kalau nantinya kami temukan
ada yang positif, kami akan dalami. Karena penyebaran AIDS bukan berarti yang
bersangkutan nakal, siapa tahu dampak korban,” ujarnya.
Tak hanya
itu, melalui tes yang digelar di Aula Kodim dan ditangani tenaga medis dari dari Dinas Kesehatan
Kota Demak itu, Kasdim
juga berharap anggotanya lebih paham mengenai apa dan bagaimana HIV/AIDS itu,
termasuk proses penularannya agar bisa menyosialisasikan ke masyarakat luas.
“Kami berupaya membantu Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Daerah, untuk
memberikan penyuluhan kepada masyarakat melalui para Bintara Pembina Desa
(Babinsa) mengenai bahaya HIV/AIDS ini,” terangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar