Kamis, 26 Mei 2016

Perkembangan Teknologi Menjadi Perang Proxy


Salatiga, Kasiter Mayor Inf Tedy Himawan mewakili Danrem 073/Makutarama menghadiri seminar nasional di kampus IAIN Salatiga.

Seminar ini mengambil tema “ Nasionalisme Sebagai Benteng Menghadapi Proxy War Di Indonesia”. Dalam ceramahnya Danrem 073/Makutarama yang diwakili  Kasiter mengatakan Indonesia sebagai salah satu negara besar yang memiliki potensi vegetasi sepanjang tahun akan arena persaingan kepentingan nasional berbagai negara.  Untuk itu diperlukan langkah antisipasi dan persiapan yang matang agar bangsa Indonesia mampu menjamin tetap tegaknya keutuhan dan kedaulatan NKRI. Generasi muda sebagai tulang punggung bangsa harus menyadari bermacam tantangan dan ancaman bangsa tersebut untuk kemudian bersatu padu dan bersinergi menjaga suatu keselamatan bangsa dan negara.

Diera sekarang yang patut diwaspadai bukanlah perang fisik menggunakan senjata api namun telah bergeser sesuai perkembangan teknologi menjadi perang proxy atau proxy war. Perang proxy merupakan konfrontasi antara dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti. Hal ini untuk mengurangi konfrontasi secara langsung dengan alasan untuk mengurangi resiko konflik yang beresiko pada kehancuran fatal.   Proxy war tidak mudah mengenali siapa kawan siapa lawan karena musuh mengendalikan non state actor dari jauh.

Indikasi adanya proxy war di Indonesia di antaranya gerakan separatis, demonstrasi massa, sistem regulasi yang merugikan, peredaran narkoba, dan bentrok antar kelompok, pemuda sebagai tulang punggung bangsa harus menyadari bermacam tantangan dan ancaman bangsa tersebut untuk kemudian bersatu padu dan bersinergi menjaga keselamatan bangsa dan negara. Sejumlah aksi yang dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk menangkal proxy war di antaranya dengan selalu mengidentifikasi dan mengenali masalah, ahli dalam bidang disiplin ilmu masing-masing, melakukan gerakan pemuda berbasis wirausaha, dan mengadakan komunitas belajar serta merintis program pembangunan karakter.

Untuk itu pemuda, dalam hal ini mahasiswa, harus membekali diri dengan ilmu, keahlian, dan keterampilan sesuai bidangnya.  Wawasan luas, berpengalaman untuk membentuk karakter dan berwawasan kebangsaan sehingga mampu melawan dan mneghancurkan proxy war di Indonesia.

Seminar ini di hadiri Drs Indriyanto. M.Hum 9 dosen pasca sarjana Undip), Mc Wahyono ,CT.CM Motivator pendidikan nasional, Mahasiswa dan menwa IAIN Salatiga, perwakilan mahasiswa perguruan tinggi yang ada di salatiga. ( Penrem 073/Mkt)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar