Perkembangan Teknologi Menjadi Perang Proxy
Salatiga, Kasiter
Mayor Inf Tedy Himawan mewakili Danrem 073/Makutarama menghadiri seminar
nasional di kampus IAIN Salatiga.
Seminar ini mengambil
tema “ Nasionalisme Sebagai Benteng Menghadapi Proxy War Di Indonesia”. Dalam
ceramahnya Danrem 073/Makutarama yang diwakili
Kasiter mengatakan Indonesia sebagai salah satu negara besar yang
memiliki potensi vegetasi sepanjang tahun akan arena persaingan kepentingan
nasional berbagai negara. Untuk itu
diperlukan langkah antisipasi dan persiapan yang matang agar bangsa Indonesia
mampu menjamin tetap tegaknya keutuhan dan kedaulatan NKRI. Generasi muda
sebagai tulang punggung bangsa harus menyadari bermacam tantangan dan ancaman
bangsa tersebut untuk kemudian bersatu padu dan bersinergi menjaga suatu
keselamatan bangsa dan negara.
Diera sekarang yang
patut diwaspadai bukanlah perang fisik menggunakan senjata api namun telah
bergeser sesuai perkembangan teknologi menjadi perang proxy atau proxy war.
Perang proxy merupakan konfrontasi antara dua kekuatan besar dengan menggunakan
pemain pengganti. Hal ini untuk mengurangi konfrontasi secara langsung dengan
alasan untuk mengurangi resiko konflik yang beresiko pada kehancuran
fatal. Proxy war tidak mudah
mengenali siapa kawan siapa lawan karena musuh mengendalikan non state
actor dari jauh.
Indikasi adanya proxy
war di Indonesia di antaranya gerakan separatis, demonstrasi massa, sistem
regulasi yang merugikan, peredaran narkoba, dan bentrok antar kelompok, pemuda
sebagai tulang punggung bangsa harus menyadari bermacam tantangan dan ancaman
bangsa tersebut untuk kemudian bersatu padu dan bersinergi menjaga keselamatan
bangsa dan negara. Sejumlah aksi yang dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk
menangkal proxy war di antaranya dengan selalu mengidentifikasi dan mengenali
masalah, ahli dalam bidang disiplin ilmu masing-masing, melakukan gerakan
pemuda berbasis wirausaha, dan mengadakan komunitas belajar serta merintis
program pembangunan karakter.
Untuk itu pemuda,
dalam hal ini mahasiswa, harus membekali diri dengan ilmu, keahlian, dan
keterampilan sesuai bidangnya. Wawasan
luas, berpengalaman untuk membentuk karakter dan berwawasan kebangsaan sehingga
mampu melawan dan mneghancurkan proxy war di Indonesia.
Seminar ini di hadiri Drs Indriyanto. M.Hum 9 dosen
pasca sarjana Undip), Mc Wahyono ,CT.CM Motivator pendidikan nasional,
Mahasiswa dan menwa IAIN Salatiga, perwakilan mahasiswa perguruan tinggi yang
ada di salatiga. ( Penrem 073/Mkt)