Senin, 02 Oktober 2017

Ingat sejarah kelam Bangsa dengan nobar film G30S/PKI



Salatiga, Ribuan warga kota Salatiga dan sekitarnya memadati kawasan alun-alun Pancasila  Salatiga, kenapa....karena Korem 073/Mkt dan jajaranya  menggelar nonton bareng film pengkhianatan G 30 S/PKI. Jumat 29-9-2017.

Hadir dalam kegiatan tersebut,  Walikota Salatiga Yulianto S.E., M.M, Wakil Walikota Salatiga Muh.Haris S.S., M.Si,  Kasrem 073/Makutarama Letkol Inf Agustinus Sinaga, Para Kasi/Kasi Korem Makutarama, Para Dan/Kasatdisjan Rem, Dandim 0714/Salatiga Letkol Kav Asjur Bahasoan,  Danyon Mekanis 411/R/Kostrad Letkol Inf Ridzadly Themba, Wakapolres Salatiga Kompol Dyah Wuryaning,  para anggota militer/PNS Korem 073/Mkt dan Satdisjan dan keluarga ,PEPABRI Salatiga serta Masyarakat Salatiga.

Sebelum acara nonton bareng di mulai terlebih dahulu di awali dengan sambutan singkat dari Dandim 0714/Salatiga, Kegiatan ini dilaksanakan di lapangan Pancasila karena banyaknya ormas dan warga masyarakat yang menanyakan kapan nobar pemutaran film G 30 S/PKI ini dilaksanakan di lapangan Pancasila, Film ini mengingatkan kepada generasi penerus bangsa bahwa negara Kesatuan Republik Indonesia pernah mengalami peristiwa kelam,dan jangan sampai terjadi pada masa akan datang.

Dalam Sambutannya Walikota Salatiga,  Atas nama pribadi dan pemkot Salatiga mengucapkan terimakasih kepada Kodim 0714/Salatiga atas terselenggaranya kegiatan ini,mari kita duduk dengan tenang melihat film G 30 S /PKI ini,bahwa film ini merupakan kejadian yang terjadi di Negara Republik Indonesia 52 tahun yang lalu, Jangan sampai peristiwa kelam yang pernah terjadi di negeri ini terjadi di kemudian hari agar bangsa Indonesia tetap bisa membangun negeri yang kita cintai dan membangun manusia seutuhnya,mari kita saksikan bersama film ini dengan tenang.

Pemutaran film ini bertujuan untuk memberikan informasi dan pembelajaran kepada masyarakat dan generasi muda. Sehingga dengan diputarnya film ini, masyarakat terutama remaja menjadi tahu pengalaman sejarah bangsa kita pernah mengalami pemberontakan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965, dan bisa menjadi ajang berbagi tentang sejarah dan mengingatkan bahwa di Indonesia tidak ada ideologi lain selain Pancasila.

Kendati di guyur hujan tetapi antusias dari para warga tetap tinggi untuk menyaksikan film tersebut, dengan menggunakan payung maupun mantel mereka bertahan di tengah lapangan tempat layar besar menampilkan film tersebut. (Penrem 073/Makutarama)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar