Wujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian
Ambarawa (15/12), Perjuangan
TKR (Tentara Keamanan Rakyat) yang dipimpin langsung Jenderal Soedirman melawan
sekutu yang akan menjadikan Ambarawa menjadi basis kekuatan untuk merebut Jawa
Tengah kala itu, tiap tahun diperingati sebagai Hari Juang Kartika.
Kegiatan tersebut merupakan
refleksi dari jati diri TNI sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara
Nasional dan Tentara Profesional yang senantiasa harus manunggal dengan rakyat
serta mengedepankan kepentingan masyarakat, Bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) di atas segala-galanya.
Selaku pimpinan TNI AD, pada
peringatan HJK kali ini, Kasad menjadi Irup dalam Upacara di Kota Ambarawa.
Kota Ambarawa sendiri merupakan tempat terjadinya pertempuran darat bersejarah
71 tahun yang silam, tepatnya pada tanggal 15 Desember 1945. Peristiwa
yang kemudian dikenal sebagai Palagan Ambarawa itu, telah membawa dampak
politik secara internasional dan menjadi momentum penting bagi TNI AD sebagai
penjaga tegaknya dan kokohnya NKRI.
Tema yang ditetapkan pada
HJK tahun 2016 adalah ‘Melalui Hari Juang Kartika, Kita Mantapkan Jati Diri TNI
AD dan Kemanunggalan TNI-Rakyat Guna Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat,
Mandiri dan Berkepribadian. Tema tersebut mengandung makna bahwa TNI AD dengan
Jati dirinya sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang dan Tentara Nasional yang
Profesional, senantiasa tumbuh berkembang dan berjuang bersama rakyat untuk
kepentingan rakyat Indonesia. TNI AD juga meyakini bahwa TNI akan kuat jika
senantiasa manunggal dengan rakyat, karena kekuatan TNI yang didukung oleh
rakyat merupakan bentuk aplikasi pertahanan semesta yang melibatkan seluruh
potensi Bangsa dalam ikut serta membela NKRI.
TNI AD bertekad untuk terus
membenahi diri dan meningkatkan kualitas pengabdiannya. “Bagi TNI AD,
kehormatan tertinggi adalah ketika mampu memberikan karya dan pengabdian
terbaik bagi masyarakat, Bangsa dan Negara”, ungkap Kasad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar