Purwodadi
(17/12) Hari
Juang Kartika adalah peristiwa bersejarah bagi pendahulu TNI AD bersama rakyat
didalam mengenang pertempuran Ambarawa tanggal 15 Desember 1945 melawan penjajah,
Maka setiap tahunnya selalu diperingati.
Pada tahun ini Korem 073/Makutarama melaksanakan puncak kegiatan Hari
Juang Kartika terpusat yang
diselenggarakan di wilayah Kodim 0717/Purwoadi bekerja sama dengan Pemerintah
Kab. Grobogan, kegiatan yang dilaksanakan diantaranya Bhakti sosial meliputi
pengobatan Massal, donor darah, pengobatan bibir sumbing, khitanan massal, pemerisaan
mata dan pembagian kaca mata, pemeriksaan gigi, pembagian kursi roda, souvenir
serta jalan santai bersama waraga.
Hadir dalam acara tersebut
Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI M. Effendi, Danrem 073/Makutarama Kolonel Arm Moch,
Erwansjah, S.IP., M.Hum, Para Asisten Kasdam IV/Diponegoro, Bupati Grobogan,
para Dankadisjan Jajaran Korem 073/Makutarama, para Dandim jajaran Korem
073/Makutarama, Kasi Korem 073/Makutarama serta ketua persit Koorcab Rem
073/Makuatarama serta masyarakat.
Peringatan Hari Juang
Kartika sekaligus untuk mengenang atau wujud dedikasi bagi perjuanggan dan
pengorbanan Prajurit yang berjuang mempertahankan kedaulatan Kemerdekaan NKRI.
Bagi Prajurit ini menjadi pengingat dan meningkatkan jiwa Patriotisme serta
jiwa korsa layaknya Panglima Besar Jedral Sudirman kala itu mempertahankan
NKRI, dengan tema ‘’TNI AD adalah kita’’.maksunya TNI akan selalu ada untuk
rakyat dan berjanji setia menjaga NKRI,
Dalam sambutanya Pandam
IV/Diponegoro Mayjen TNI M. Effendi mengucapkan banyak terimaksih atas bantuan
dan dukungan semua pihak termasuk pemerintah kota Kab. Grobogan sehingga acara
tersebut bisa terselenggra dengan baik dan aman. Pandam juga berharap dengan
peringatan Hari Juang Kartika TNI AD TA.
2019 ini menjadi perekat dan dapat mempererat rasa persatuan dan kesatuan
antara TNI dengan semua lampisan masyarakat. Kita semuanya harus yakin,
kekuatan ini datang dari rakyat. Pangdam juga mengajak kita semua bersama-sama
meghadapi berbagai persoalan yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia ujar Pangdam.
Torehan tinta emas
peristiwa Palagan Ambarawa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia
menunjukkan kesemestaan perjuangan yang melibatkan para pemuda dan masyarakat
Ambarawa dalam melawan kekuatan kolonial Belanda. Semangat patriotisme dan
nasionalisme yang dibungkus dengan keberanian, keikhlasan, serta kerelaan
berkorban dalam menghadapi musuh yang jauh lebih kuat, para pejuang bersama
rakyat mampu mempertahankan kemerdekaan Indonesia. (Penrem073/Makutarama)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar