Salatiga (4/9) Bertempat di Lapangan Pangsar
Ambarawa berlangsung Pemecahan Rekor Muri Senam Gemufamire yang secara serentak
berlangsung di Seluruh Indonesia dalam rangka memperingati HUT TNI ke-73.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 3000 orang.
Sambutan Pangdam IV/Diponegoro yang di bacakan oleh Kasrem 073/Makutarama Letkol Inf Hari Santoso, Ucapan Puji Syukur karena bisa hadir di tempat ini dalam acara Pemecahan Rekor Muri Gemufamire dalam rangka peringatan HUT TNI ke
73 dan HUT Kodam IV/DIP ke 68 dalam.keadaan sehat,
Kita ketahui bersama bahwa kegiatan pemecahan
rekor Muri Senam Gemu Famire hari ini dilaksanakan secara serentak di seluruh
Kotama TNI baik TNI AD, TNI AL maupun TNI AU yang berada di seluruh Indonesia dengan
total jumlah peserta sebanyak 305.000 orang. Untuk Korem 073/Mkt 3.000 orang
dan dari unsur TNI AD, TNI AL, TNI AU. Polri, PNS TNI, Dharma Pertiwi, FKPPI, PPM
serta Pelajar/Pramuka, Diharapkan semoga kegiatan ini sangat bermanfaat dan
dapat menggugah dan membangkitkan semangat seluruh komponen masyarakat
Indonesia untuk mencintai dan melestarikan budaya asli Indonesia.
Tarian dan lagu Gemufamire,merupakan bagian dari
nilai - nilai pancasila yang sesungguhnya dimana setiap apapun yang dhasilkan
oleh bangsa ini adalah milk bangsa yang bisa dinikmati secara dan kesatuan yang
melekat dan menjadi langkah kita dalam merjalan kehidupan berbangsa dan
bernegara bersama,
Adapun maksud diselenggarakannya kegiatan ini
memiliki tujuan untuk meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan. Selain itu
sebagai Kemanunggalan TNI dengan rakyat,menggugah semangat perjuangan dalam
mengisi pembangunan yang sekaligus untuk mengembangkan dan melestarikan
kearifan budaya lokal.
Karena Budaya bagi suatu bangsa adalah merupakan
suatu identitas, ciri khas dan simbol kebanggaan sekaligus sebagai bentuk
karakter suatu bangsa,Peran budaya dalam membangun bangsa sangat mendasar
karena menyangkut nilai- nilai dasar yang melekat dan melandasi sebuah tatanan
kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara. Budaya dapat menjadi
benteng sekaligus senjata untuk melawan gempuran/intervensi pengaruh budaya
asing yang bertentangan dengan kearifan budaya bangsa Indonesia,Seni budaya
lokal harus tetap kita jaga kelestariannya, di tengah gencarnya upaya dari
negara lain yang saat ini selalu berusaha agar budaya-budaya asli bangsa kita
semakin luntur di negerinya sendiri,namun berupaya dimasukkan menjadi budaya
asli mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar