
Dalam upacara
tersebut bertindak sebagai Komandan Upacara Pasilog Korem Mayor Inf M Chabibi,
selaku perwira upacara Lettu Inf Joko.
Danrem
073/Makutarama dalam membacakan sambutan tertulis Presiden Republik Indonesia
H.Ir Joko Widodo mengatakan bahwa, Pancasila merupakan hasil dari satu
kesatuan proses yang dimulai dengan rumusan
Pancasila tanggal l Juni 1945 yang dipidatokan lr. Sukarno,
Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, dan rumusan
final Pancasila tanggal 18 Agustus 1945. Adalah jiwa
besar para founding fathers, para ulama dan pejuang
kemerdekaan dari seluruh pelosok Nusantara sehingga
kita bisa membangun kesepakatan bangsa yang mempersatukan
kita. Kodrat bangsa lndonesia adalah keberagaman.
Takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman. Dari Sabang
sampai Merauke adalah keberagaman. Dari Miangas sampai
Rote adalah juga keberagaman. Berbagai etnis, bahasa,
adat istiadat, agama, kepercayaan dan golongan bersatu
padu membentuk lndonesia. ltulah kebhinneka tunggal
ika-an kita.
Namun,
kehidupan berbangsa dan bernegara kita sedang mengalami
tantangan. Kebinekaan kita sedang diuji. Saat ini
ada pandangan dan tindakan yang mengancam kebinekaan
dan keikaan kita. Saat ini ada sikap
tidak toleran yang mengusung ideologi selain Pancasila.
Masalah ini semakin mencemaskan tatkala diperparah oleh
penyalahgunaan media sosial yang banyak menggaungkan
hoax alias kabar bohong”, ungkapnya.
Pada kesempatan
tersebut, Presiden Republik Indonesia mengajak peran aktif para
ulama, ustadz, pendeta, pastor, bhiksu, pedanda,
tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya,
pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri
serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila.
Pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara harus terus ditingkatkan.
Ceramah keagamaan, materi pendidikan, fokus pemberitaan dan
perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dalam
pendalaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.
Komitmen
pemerintah untuk penguatan Pancasila sudah jelas dan
sangat kuat. Berbagai upaya terus kita lakukan.
Telah diundangkan Peraturan Presiden Nomor 54
Tahun 2017 tentang Unit Kerja Presiden Pembinaan
ldeologi Pancasila. Bersama seluruh komponen bangsa,
lembaga baru ini ditugaskan untuk memperkuat pengamalan
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, yang terintegrasi
dengan program-program pembangunan. Pengentasan kemiskinan,
pemerataan kesejahteraan dan berbagai program lainnya,
menjadi bagian integral dari pengamalan nilai-nilai
Pancasila.
“Sekali lagi,
jaga perdamaian, jaga persatuan, dan jaga
persaudaraan di antara kita. Mari kita saling bersikap
santun, saling menghormati, saling toleran, dan
saling membantu untuk kepentingan bangsa. Mari kita
saling bahu-membahu, bergotong royong demi kemajuan
lndonesia”.
Namun demikian, kita juga harus waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila. Pemerintah pasti bertindak tegas terhadap organisasi-organisasi dan gerakan-gerakan yang Anti Pancasila, Anti-UUD 1945, Anti-NKRl, Anti-Bhrnneka Tunggal Ika. Pemerintah pasti bertindak tegas jika masih terdapat paham dan gerakan komunisme yang jelas-jelas sudah dilarang di bumi lndonesia.
Selamat Hari Lahir Pancasila. Kita lndonesia, Kita Pancasila. Semua Anda lndonesia, semua Anda Pancasila. Saya lndonesia, saya Pancasila.
Namun demikian, kita juga harus waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila. Pemerintah pasti bertindak tegas terhadap organisasi-organisasi dan gerakan-gerakan yang Anti Pancasila, Anti-UUD 1945, Anti-NKRl, Anti-Bhrnneka Tunggal Ika. Pemerintah pasti bertindak tegas jika masih terdapat paham dan gerakan komunisme yang jelas-jelas sudah dilarang di bumi lndonesia.
Selamat Hari Lahir Pancasila. Kita lndonesia, Kita Pancasila. Semua Anda lndonesia, semua Anda Pancasila. Saya lndonesia, saya Pancasila.
Hadir dalam upacara Hari Lahir Pancasila, Kasrem
073/Mkt, para Dan/Kasatdisjan Rem 073, seluruh
prajurit dan PNS Makorem salatiga dan Disjanrem. (Penrem 073/Mkt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar