Jumat, 02 Juni 2017

Danrem 073/Mkt Irup Upacara Hari Lahir Pancasila




Salatiga, Danrem 073/Makutarama Kolonel Inf Joni Pardede S.Sos, M.M bertindak sebagai Inspektur ­Upacara pada Peringatan Hari Kela­hiran Pancasila, Kamis (1/6/2017) yang di­gelar di Lapangan Apel Makorem Salatiga.
Dalam upacara tersebut bertindak sebagai Komandan Upacara Pasilog Korem Mayor Inf M Chabibi, selaku perwira upacara Lettu Inf Joko.
Danrem 073/Makutarama dalam membacakan sambutan tertulis Presiden Republik Indonesia H.Ir Joko Widodo mengatakan bahwa, Pancasila merupakan  hasil dari satu  kesatuan  proses yang  dimulai  dengan  rumusan  Pancasila tanggal l Juni 1945 yang  dipidatokan  lr.  Sukarno,  Piagam  Jakarta tanggal  22  Juni 1945, dan rumusan  final  Pancasila  tanggal  18 Agustus 1945. Adalah jiwa  besar para founding fathers, para  ulama  dan pejuang  kemerdekaan  dari  seluruh  pelosok Nusantara sehingga kita  bisa  membangun kesepakatan  bangsa yang mempersatukan  kita. Kodrat  bangsa  lndonesia  adalah keberagaman.  Takdir Tuhan untuk  kita adalah  keberagaman. Dari Sabang  sampai  Merauke adalah keberagaman. Dari Miangas  sampai  Rote adalah juga  keberagaman.  Berbagai etnis,  bahasa,  adat  istiadat, agama,  kepercayaan  dan golongan  bersatu padu membentuk  lndonesia.  ltulah  kebhinneka tunggal  ika-an  kita.
Namun,  kehidupan  berbangsa  dan bernegara  kita sedang  mengalami  tantangan. Kebinekaan  kita  sedang  diuji. Saat  ini  ada  pandangan  dan tindakan yang mengancam kebinekaan  dan  keikaan  kita.  Saat ini  ada  sikap  tidak  toleran yang mengusung  ideologi selain Pancasila.  Masalah ini semakin mencemaskan tatkala diperparah  oleh penyalahgunaan  media  sosial  yang banyak  menggaungkan hoax alias  kabar  bohong”, ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Republik Indonesia mengajak  peran aktif  para ulama, ustadz,  pendeta,  pastor,  bhiksu,  pedanda,  tokoh  masyarakat, pendidik, pelaku  seni  dan budaya,  pelaku media,  jajaran birokrasi,  TNI  dan  Polri  serta seluruh  komponen masyarakat untuk  menjaga Pancasila.  Pemahaman  dan pengamalan Pancasila  dalam bermasyarakat,  berbangsa  dan  bernegara harus terus  ditingkatkan.  Ceramah keagamaan, materi pendidikan,  fokus pemberitaan dan perdebatan  di media sosial  harus menjadi bagian dalam  pendalaman  dan pengamalan nilai-nilai  Pancasila.

Komitmen  pemerintah  untuk penguatan  Pancasila sudah jelas dan  sangat  kuat. Berbagai upaya  terus  kita lakukan.  Telah  diundangkan  Peraturan  Presiden Nomor  54 Tahun  2017 tentang  Unit  Kerja  Presiden  Pembinaan  ldeologi Pancasila.  Bersama  seluruh  komponen bangsa,  lembaga  baru ini  ditugaskan untuk  memperkuat pengamalan  Pancasila dalam kehidupan  sehari-hari, yang terintegrasi  dengan program-program  pembangunan. Pengentasan  kemiskinan, pemerataan  kesejahteraan  dan berbagai  program  lainnya, menjadi  bagian integral  dari  pengamalan  nilai-nilai  Pancasila.
“Sekali  lagi,  jaga  perdamaian,  jaga  persatuan,  dan jaga persaudaraan  di antara kita.  Mari kita  saling  bersikap  santun, saling  menghormati,  saling  toleran,  dan saling  membantu untuk  kepentingan  bangsa. Mari  kita  saling  bahu-membahu, bergotong  royong  demi kemajuan  lndonesia”.

Namun  demikian,  kita juga  harus  waspada  terhadap segala  bentuk  pemahaman dan gerakan  yang  tidak  sejalan dengan  Pancasila.  Pemerintah  pasti bertindak tegas  terhadap organisasi-organisasi  dan gerakan-gerakan  yang  Anti Pancasila, Anti-UUD 1945, Anti-NKRl,  Anti-Bhrnneka  Tunggal Ika.  Pemerintah  pasti bertindak tegas jika  masih  terdapat paham  dan gerakan  komunisme  yang  jelas-jelas sudah dilarang  di  bumi lndonesia.

Selamat  Hari Lahir  Pancasila. Kita lndonesia,  Kita Pancasila.  Semua Anda lndonesia, semua  Anda  Pancasila. Saya lndonesia,  saya  Pancasila.
Hadir dalam upacara          Hari Lahir  Pancasila, Kasrem 073/Mkt, para Dan/Kasatdisjan Rem 073,  seluruh prajurit dan PNS Makorem salatiga dan Disjanrem. (Penrem 073/Mkt)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar