Perputaran Uang Di Pasar Kliwon Kudus
Sehari Bisa 15 Milyar

Pasar Kliwon
merupakan pasar terbesar di Kota Kudus. Dinamakan pasar Kliwon
karena dulu pertama kali pasar ini hanya buka pada hari kliwon saja (penanggalan jawa). Tetapi sekarang karena sudah
ramai dan menjadi pasar terbesar di Kota kudus bahkan di Karisidenan Pati maka pasar
ini kemudian buka setiap hari.
Pasar yang di renovasi menjadi bangunan
tiga lantai setelah mengalami kebakaran pada tahun 1996 ini merupakan pusat grosir textil dan konveksi terbesar
se-Karisidenan Pati. Terdiri dari 2.355 kios yang 75 % nya merupakan kios grosir konveksi dan tekstil ini, di akui paling murah di tingkat Karisidenan Pati bahkan
mungkin Jawa tengah.
Tidak sedikit para pedagang dari luar
jawa yang mengambil dagangannya di Pasar Kliwon
ini. Seperti dari Kalimantan, Madura, terutama dari Maluku mereka mengambil barangnya
di sini.
Dengan perputaran uang yang
mencapai 1.5 Milyar perhari dan menyerap tenaga kerja sekitar 2.800 orang, Pasar Kliwon bisa menyumbangkan dana kekas daerah
dari pendapatan pajak secara keseluruhan sekitar 5.5 juta per harinya.
Disamping sebagai pusat grosir tekstil dan konveksi di pasar ini kita
juga bisa menikmati berbagai masakan khas
Kudus. Dari soto kudus, nasi pindang, lentog tanjung sampai kuliner minuman
seperti es dawet dan lain sebagainya.
Di sela-sela belanja di Pasar Kliwon Ibu Ketua Koorcab Rem 073 Ibu Mita
Joseph mengatakan Pasar Kliwon merupakan barometer
peningkatan perekonomian masyarakat Kudus dan sekitarnya. Dengan melihat ramai tidaknya
Pasar Kliwon kita bisa melihat perekonomian
di Kota Kudus dan Sekitarnya. Jika Pasar Kliwon
ini ramai berarti ekonomi warga masyarakat sekitar kudus secara umum relative bagus,”
ungkapnya sambil mencicipi Es Cendol khas Kliwon.
Ditambahkan oleh Ibu Mita Joseph,
bahwa sengajar ombongan ibu-ibu Korem mampir ke Pasar Kliwon
karena sekedar melihat dan melepas lelah setelah sibuk mengikuti kegiatan upacara
pembukaan TMMD Reg Ke-98 Kodim
0722/Kudus.(Penrem 073/Mkt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar