FKUB
Salatiga, Barometer FKUB Indonesia

Menyikapi
kondisi tersebut, Danrem 073/Makutarama Kolonel
Kav Bueng Wardadi, S.I.P., M.H. secara langsung mengumpulkan dan memimpin Diskusi FKUB Se-Kota Salatiga di Serambi
Kehormatan Makorem. Danrem menilai insiden ini sangat nyata telah melukai
kehidupan umat beragama. Kasus ini harus menjadi pembelajaran bagi bangsa
Indonesia bahwa tidak ada tirani minoritas dan diktator mayoritas. Selain itu
juga Danrem menegaskan, NKRI bukan hanya harus Bersatu, namun NKRI harus Damai,
Aman dan Sejahtera.
Dalam kesempatan tersebut, masing-masing tokoh agama
menyampaikan aspirasinya mengenai kejadian tersebut. Menurut Ketua MUI Salatiga
Syaefudin Zuhri, FKUB Salatiga adalah Barometer-nya FKUB diseluruh Kota dan
Kabupaten di Indonesia. Kami telah tunjukkan kepada masyarakat Indonesia
khususnya Papua, bahwa walaupun di Salatiga disebut Indonesia mini yang
memiliki berbagai Ras, Suku dan Agama ini, mampu menjaga kerukunan antar umat
beragama sehingga tidak terjadi gesekan-gesekan yang mengakibatkan terganggunya
stabilitas keamanan di Kota Salatiga.
Selain
itu, masing-masing tokoh agama diminta untuk memberi peringertian kepada
umat-umatnya agar menyikapi kondisi tersebut serta jangan terpancing atau
terprofokasi terhadap kelompok yang membuat kekacauan diwilayah. Semua
bertanggungjawab atas terwujudnya kondisi keamanan di kota Salatiga yang
kondusif, damai dan tentram.
Hadir
pula pada pertemuan ini, Pendeta Surya, Romo Agus dan Surya Santo Paulus, Kh. Adul
Nasir, Tokoh Agama Hindu, Bundha, para Kasi serta Dan/Kasatdisjan KOrem
073/Mkt. (Penrem 073/Makutarama)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar