Rabu, 22 Juli 2015

FKUB Salatiga, Barometer FKUB Indonesia 

Salatiga (22/7) Suasana Idul Fitri di Kabupaten Tolikara, Papua terusik dengan berita kerusuhan yang menyebabkan satu orang meninggal dan belasan terluka. Selain itu, puluhan kios dan sebuah musholla dibakar. Menurut berbagai sumber, peristiwa tersebut disebabkan karena adanya 2 kegiatan keagamaan yang dilaksanakan ditempat yang berdekatan pada hari yang sama.

Menyikapi kondisi tersebut, Danrem 073/Makutarama Kolonel Kav Bueng Wardadi, S.I.P., M.H. secara langsung mengumpulkan dan memimpin Diskusi FKUB Se-Kota Salatiga di Serambi Kehormatan Makorem. Danrem menilai insiden ini sangat nyata telah melukai kehidupan umat beragama. Kasus ini harus menjadi pembelajaran bagi bangsa Indonesia bahwa tidak ada tirani minoritas dan diktator mayoritas. Selain itu juga Danrem menegaskan, NKRI bukan hanya harus Bersatu, namun NKRI harus Damai, Aman dan Sejahtera.

Dalam kesempatan tersebut, masing-masing tokoh agama menyampaikan aspirasinya mengenai kejadian tersebut. Menurut Ketua MUI Salatiga Syaefudin Zuhri, FKUB Salatiga adalah Barometer-nya FKUB diseluruh Kota dan Kabupaten di Indonesia. Kami telah tunjukkan kepada masyarakat Indonesia khususnya Papua, bahwa walaupun di Salatiga disebut Indonesia mini yang memiliki berbagai Ras, Suku dan Agama ini, mampu menjaga kerukunan antar umat beragama sehingga tidak terjadi gesekan-gesekan yang mengakibatkan terganggunya stabilitas keamanan di Kota Salatiga.

Selain itu, masing-masing tokoh agama diminta untuk memberi peringertian kepada umat-umatnya agar menyikapi kondisi tersebut serta jangan terpancing atau terprofokasi terhadap kelompok yang membuat kekacauan diwilayah. Semua bertanggungjawab atas terwujudnya kondisi keamanan di kota Salatiga yang kondusif, damai dan tentram.

Hadir pula pada pertemuan ini, Pendeta Surya, Romo Agus dan Surya Santo Paulus, Kh. Adul Nasir, Tokoh Agama Hindu, Bundha, para Kasi serta Dan/Kasatdisjan KOrem 073/Mkt. (Penrem 073/Makutarama)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar